MAKALAH
SEMINAR PENDIDIKAN SD
“RAGAM PENELITIAN SD”
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta innayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Penelitian SD”
dengan tepat waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Seminar Pendidikan SD.
Kami memohon maaf bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan-kekurangan, dari segi materi,
penulisan, pengetahuan dan wawasan kami mengenai Ragam Peneletian SD. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu pembimbing untuk
menyempurnakan makalah ini.
Tuban, 19
Oktober 2015
Tim Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode
Penelitian Pendidikan di SD
B. Metodologi
Penelitian Pendidikan SD
C. Jenis –
Jenis Metode Penelitian Pendidikan SD
BAB III PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Setiap
orang apapun pekerjaannya selalu dihadapkan dengan persoalan atau masalah yang
menuntut jawaban atau pemecahannya. Jawaban pemecahan atas persolan/ masalah
tersebut selalu dicari agar mendekati kebenaran, setidak-tidaknya ada alasan
rasional mengapa jawaban tersebut menjadi pilihan. Terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mencari jawaban atas persoalan/permasalahan yang ada,
antara lain melalui pengalaman, baik pengalaman diri sendiri ataupun pengalaman
orang lain. Ada juga dalam mencari jawaban atas permasalahan yang bersumber
dari khasanah ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Bahkan ada pula orang yang
mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapinya tersebut memalui intuisi
saja, disamping melalui usaha-usaha coba-coba atau spekulasi.Apapun cara yang
digunakan untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut yang penting adalah
jawaban tersebut mendekati kebenaran.
Dalam
bidang ilmu pengetahuan, kebenaran suatu jawaban sangat diutamakan, sekali pun
belum bisa dikatakan sebagai kebenaran mutlak. Terdapat dua teori kebenaran pengetahuan,
yaitu teori kebenaran koherensi dan teori kebenaran korespondensi .
Teori koherensi beranggapan bahwa suatu pernyataan dianggap benar apabila
sesuai dan tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya.
Contoh
: Setiap makhluk hidup akan mati. Ayam adalah makhluk hidup. Jadi ayam akan
mati. Pernyataan kedua (ayam adalah makhluk hidup, pasti benar, sebab sejalan
dengan pernyataan pertama /sebelumnya (setiap makhluk hidup akan mati). Dalam
teori ini yang diutamakan adalah kesesuaian makna pernyataan. Selama pernyataan
pertama benar, maka pernyataan berikut yang senada maknanya pasti benar. Aturan
yang digunakan adalah logika berpikir (berpikir logis). Oleh karena itu
berpikir logis merupakan salah satu upaya untuk menarik kesimpulan yang sahih
dan benar. Logika berpikir seperti tersebut di atas dapat dibuat pola
pernyataan sebagai berikut :
contoh :
Jika A = B
Maka A = C
Dan
B = C
Kesimpulan
:
A
= C pasti benar dan kebenaran kesimpulan tersebut termasuk dalam teori koherensi.
Kebenaran
yang lainnya adalah kebenaran atas dasar teori korespondensi. Sesuatu dikatakan
benar apabila pernyataan itu menunjuk kepada fakta atau realita yang
sebenarnya, atau
apa
adanya.
Sebagai
contoh : Jika besi dipanaskan, maka besi tersebut akan memuai; pernyataan tersebut
harus terbukti kebenarannya.
Apabila
kita mengatakan Taman Mini ada di Jakarta, pernyataan tersebut pasti benar,
sebab faktanya demikian adanya. Dengan kata lain kebenaran harus ditunjukan
oleh fakta empiris. Atas dasar itu, maka mencari kebenaran dari suatu masalah bisa
dilakukan dengan cara berpikir logis atau penalaran dan juga bisa dilakukan
dengan cara mencari fakta empiris.
Penelitian
pada hakekatnya mencari jawaban atas permasalahan yang menuntut jawaban yang
benar, setidak-tidaknya mendekati kebenaran yang logis menurut pemahaman
manusia dan didukung oleh fakta empiris. Hakekat penelitian dipandang sebagai
suatu upaya menjawab permasalahan/persoalan secara sistimatik dengan
menggunakan cara-cara tertentu melalui pengumpulan data empiris, mengolah dan
menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut. Atas dasar uraian tersebut
penelitian diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk
mengumpulkan , mengolah dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode
tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Penelitian Pendidikan SD
Pengertian
metode, berasal dari bahasa Yunani
yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah
yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek
atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy
Ruslan,2003:24).
Sedangkan
pengertian penelitian, diantaranya :
1. Penelitian
adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah (Sutrisno Hadi,
2007:3). John Dewey di dalam bukunya
How
We Think (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah langkah-langkah
pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut:
a.
Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini
mendorong perlunya pemecahan.
b.
Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini
diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah
itu.
c.
Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis.
Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu
pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah
tersebut.
d.
Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara
deduktif.
e.
Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang
dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa
menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah
hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya
dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.
Adapun
Noto Atmojo mengungkapkan bahwa metode ilmiah memiliki kriteria, antara lain :
a.
Berdasarkan fakta d. Menggunakan hipotesis
b.
Bebas dari prasangka e.
Menggunakan ukuran objektif
c.
Menggunakan prinsip analisis
2. Webster’s New
Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa
penelitian adalah “ penyelidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya
investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta,
revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian adalah cara
untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis.
B.
Pengertian Metodologi Penelitian Pendidikan SD
Metodologi
penelitian adalah sekumpulan
peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang
mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai
motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi
masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah
sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang
selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
C. Macam - macam Metode Penelitian
Banyak
metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian social dan pendidikan. Mc. Milan membagi macam-macam metode
penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan, antara lain :
1. Pendekatan
Kualitatif
a.
Metode Etnografis
Metode etnografis
ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan
suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan
cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat.
Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup
lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta
mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini
biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan.
Contoh penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis
Kompetensi”.
b.
Metode Historis
Historis
/ Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan
penjelasan. Metode Historis
ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis
dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis
bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan
dalam hubungan hipotesis tertentu :
Ciri
khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa,
karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian
ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “
c.
Metode Fenomenologis
Metode Fenomenologis
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman
kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat,
pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari
hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini
dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain.
d.
Metode Studi Kasus
Metode Studi Kasus
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu
“kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini
diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari
kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan
untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku
bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki
karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus
memiliki beberapa kelemahan,antara lain :
1.
Sulit dibuat inferensi kepada populasi
2.
Mudah dipengaruhi pandangan subjektif
Adapun
keunggulan studi kasus ini ialah:
1.
Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan
2.
Mendukung studi-studi besar dikemudian hari
3.
Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi
e.
Metode Teori Dasar
Metode Teori Dasar ialah
merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau
penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah
penelitian, antara lain:
1.
Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris
2.
Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris
yang dimasuki lapangan
3.
Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil
4.
Peneliti harus melakukan ekplorasi
5.
Peneliti harus mampu melakukan inspeksi
6.
Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk
bangunan hipotesis barunya.
f.
Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis,
feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan
bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh
orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti feminis
memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti
pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam
penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.
Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.
2.
Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus
2. Pendekatan
Kuantitatif
a.
Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah
suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk
menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan
tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat
hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode
deskriptif ini ialah:
1.Mengumpulkan
informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.
2.Mengidentifikasi
masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3.Menetapkan
keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama
Syarat
penelitian deskriptif:
1.Peneliti
harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
2.Peneliti
harus memiliki kekuatan integrative.
3.Peneliti
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh
penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau
b.
Metode Komparatif
Metode Komparatif
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui
apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam
penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara
alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis
secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.
c.
Metode Korelasional
Metode Korelasional
ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel
yang dicari. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai
berikut
1.
Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat,
maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu
variable turun, maka variable yang lain cenderung turun.
2.
Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat,
maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.
3.
Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn
antara keduanya.
4.
Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang
satu berbanding seimbang dengan yang lain.
Tujuan metode
korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh
mana variable pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini
digunakan untuk:
1.
Mengukur hubungan antar variable
2.
Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas
3.
Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
d.
Metode Survey
Metode Survey
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan
langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah, yakni :
e.
Metode Ekpos Fakto
Metode Ekpos Fakto
ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab
akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat
didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan
variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu
hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat
dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.
f.
Metode Tindakan
Metode Tindakan
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah
atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun
peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah
terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal, ”Metodologi Penelitian dan Aplikasinya “,
Jakarta : GI, 2002
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial,
Jakarta : GP, 2010.
Nazir, Muhammad, ” Metode Penelitian “, Jakarta : Ghalia
Indonesia, 2003
Sukmadinata,
Nana Syaudih,” Metode Penelitian” ,
Bandung : Rosdakarya, 2006
No comments:
Post a Comment